Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat, popularitas blockchain juga ikut meningkat. Blockchain adalah suatu rangkaian dari pencatatan data/informasi yang dikelola sekelompok komputer.
Blockchain merupakan hasil dari pengembangan teknologi terbaru dalam hal sistem penyimpanan data secara digital. Untuk mengenal lebih jauh mengenai apa itu blockchain dan cara kerjanya, simak penjelasan berikut ini.
Daftar Isi
Apa Itu Blockchain?
Sebagian orang mungkin belum terlalu paham dan asing dengan istilah blockchain. Secara etimologis, istilah blockchain terdiri dari 2 kata yang digabungkan yaitu block dan chain. Block memiliki arti kelompok, sedangkan chain memiliki arti rantai.
Penamaan ini mencerminkan sistem atau cara kerja blockchain yang memanfaatkan sumber daya komputer untuk menciptakan blok-blok yang saling terhubung satu sama lain. Tujuannya adalah untuk mengeksekusi transaksi.
Sesuai dengan namanya, blockchain adalah rantai dari blok urut yang disusun atau dirangkai untuk didistribusikan bersama. Setiap blok ini terdiri dari buku besar atau yang disebut ledger dan 3 elemen penting antara lain data, hash, dan hash blok sebelumnya.
Jenis data yang digunakan pada blockchain ini juga bergantung pada tujuannya. Misalnya, data blok dalam Bitcoin yang berisi tentang keseluruhan dari transaksi secara detail mulai dari jumlah koinnya, orang yang mengirimkannya, dan orang yang menerimanya.
Sementara itu, hash berisi data yang berupa sidik jari atau tanda tangan yang berfungsi untuk mengidentifikasi blok dan isi secara keseluruhan dalam kode unik.
Hash dari blok sebelumnya adalah bagian yang mencantumkan jejak informasi sebelumnya dan berfungsi untuk mengamankan rantai blockchain. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa blockchain merupakan suatu bentuk pengembangan teknologi baru untuk menyimpan data secara digital.
Bagaimana Cara Kerja Blockchain?
Setelah memahami mengenai pengertian blockchain, beberapa orang mungkin akan bertanya-tanya bagaimana cara kerja dari blockchain. Kerja blockchain dimulai ketika sebuah blok menerima sebuah informasi atau data baru.
Sistem yang terdapat di dalam teknologi ini terdiri dari transaksi dan blok-blok yang isinya adalah rangkaian hash kriptografi beserta hash blok sebelumnya sehingga terbentuklah suatu jaringan. Blockchain ini bekerja dengan cara mencatat informasi yang tidak dapat diubah atau dihapuskan.
Teknologi ini memiliki sifat desentralisasi yang membuatnya menjadi tidak bergantung pada otoritas eksternal dalam memvalidasi atau integritas atas keaslian data.
Proses desentralisasi atau terpusat ini biasanya terjadi di antara node jaringan untuk memvalidasi informasi/data. Setelah melalui proses ini, data/informasi nantinya akan ditambahkan ke dalam blok yang baru berisikan kode unik atau yang disebut hash.
Rata-rata transaksi blockchain ini sifatnya adalah investasi. Namun pada kenyataannya, blockchain juga bisa dijadikan sebagai sarana penyimpanan berbagai jenis informasi atau data ke dalam sebuah blok yang sama.
Apa Manfaat dari Blockchain?
Kehadiran teknologi blockchain ini bisa dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan, terutama di bidang finansial atau keuangan. Pasalnya, teknologi blockchain ini layaknya buku kas digital yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Akses atau cara menggunakan blockchain juga bisa dilakukan secara mudah tanpa membutuhkan persetujuan dari lembaga keuangan seperti bank. Dengan hadirnya teknologi ini secara tidak langsung sudah memudahkan berbagai proses transaksi.
Proses transaksi yang dilakukan menggunakan blockchain ini juga lebih aman dan transparan. Dengan begitu, bisa meminimalkan risiko terjadinya penyelewengan atau penyalahgunaan data seperti kasus korupsi maupun suap.
Selain bermanfaat dalam bidang finansial, blockchain juga berguna untuk bidang lainnya seperti medis, telekomunikasi, media, pertanian, dan properti.
Kelebihan Teknologi Blockchain
Setelah memahami mengenai cara kerja dan manfaat dari blockchain, ada beberapa kelebihan yang ditawarkan dari teknologi satu ini antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki Sistem yang Transparan
Kelebihan yang ditawarkan oleh blockchain yaitu memiliki sistem yang aman dan transparan sehingga efektif untuk menyimpan jejak data atau informasi dan transaksi. Hal ini dikarenakan ketika transaksi berlangsung, public access bisa dilihat oleh siapa saja tanpa perlu login terlebih dahulu.
Sistem kerja blockchain ini juga sangat berbeda dengan sistem yang diterapkan perbankan. Teknologi yang diterapkan pada blockchain membuat informasi atau data pengguna tidak bisa dipakai oleh sembarang orang tanpa adanya persetujuan dari pemilik.
2. Perlindungan Data yang Lebih Baik
Kelebihan lain yang ditawarkan dari blockchain yaitu adanya proteksi atau perlindungan data yang lebih baik. Database pada teknologi blockchain memiliki sifat append only.
Di mana informasi atau data yang tersimpan hanya bisa ditambahkan tapi tidak bisa diperbaiki sehingga hacker sulit menembusnya.
3. Audit Lebih Baik
Kehadiran blockchain memungkinkan pengguna untuk mengetahui jejak audit aset. Dengan begitu, risiko terjadinya penggelapan atau penyelewengan dana bisa diminimalisasi.
4. Mencegah Adanya Biaya Middleman
Secara tidak langsung, kehadiran teknologi blockchain ini meniadakan middleman atau yang dikenal dengan sebutan calo yang sering kali meminta tambahan biaya transaksi. Dengan hadirnya teknologi ini, seluruh aktivitas pencatatan dan verifikasi menjadi lebih terarah, terstruktur, dan immutable.
Kelemahan Teknologi Blockchain
Selain menawarkan sejumlah kelebihan, teknologi blockchain juga memiliki sejumlah kekurangan yang wajib diketahui antara lain sebagai berikut:
1. Biaya Mahal
Meskipun kehadiran blockchain dapat menurunkan biaya untuk transaksi, namun proses kustomisasi dari sistem satu ini hanya bisa dilakukan oleh beberapa orang yang sudah ahli. Padahal, tenaga ahli dalam bidang blockchain masih cukup langka sehingga biaya pembuatannya juga sangat mahal.
2. Kurang Ramah Lingkungan
Bitcoin mining atau penambangan bitcoin membutuhkan tenaga listrik sangat besar. Hal inilah yang membuat teknologi blockchain ini dianggap tidak ramah lingkungan karena sumber daya yang dibutuhkan untuk blockchain setara dengan 100 buah komputer biasa.
3. Memicu Kejahatan
Meskipun menawarkan keamanan data yang rapi, namun teknologi ini juga memungkinkan adanya risiko kejahatan. Beberapa contohnya seperti transaksi jual beli illegal, pencucian uang, dan pendanaan untuk aktivitas terorisme.
Pilar Utama Blockchain
Setelah memahami kelebihan dan kekurangan dari blockchain, ada 3 pilar utama pada teknologi blockchain antara lain decentralization (desentralisasi), transparency (transparansi), dan immutability (kekal).
1. Decentralization (Desentralisasi)
Banyak orang terbiasa dengan layanan terpusat dan konsep sederhana sebelum hadirnya Bitcoin dan BitTorrent. Hal inilah yang membuat seseorang memiliki entitas secara terpusat untuk menyimpan keseluruhan data.
Karena tersentralisasi, maka keseluruhan data akan disimpan dalam satu tempat tertentu. Pilar dalam blockchain satu ini rupanya menyimpan kelemahan di mana ketika terjadi perbaikan atau pembaruan, maka seluruh sistem akan ikut berhenti.
2. Transparency (Transparansi)
Pilar kedua dalam blockchain yaitu transparency di mana konsep satu ini sering disalahpahami. Sebagian orang memiliki anggapan bahwa teknologi blockchain memberikan privasi, namun sebagian lainnya menganggap hal tersebut adalah transparan.
3. Immutability (Kekal)
Blockchain memiliki sifat kekal di mana semua data yang disimpan tidak bisa diretas atau dirusak. Hal ini tentunya berguna untuk meminimalkan terjadinya korupsi atau penggelapan dana.
Dari ulasan di atas, bisa disimpulkan bahwa blockchain adalah suatu bentuk pengembangan dari teknologi terbaru untuk menyimpan data secara digital. Dengan adanya blockchain, data yang tersimpan menjadi lebih aman dan meminimalkan risiko terjadi peretasan atau pencurian data.