Sebelumnya Anda telah mengetahui dua cara untuk bisa menggenggam miliaran rupiah untuk pensiun nanti, kali ini yang akan dibahas adalah investasi setelah pensiun. Investasi adalah cara selanjutnya untuk bisa menggenggam 346 miliar untuk pensiun nanti. Sebutannya memang investasi setelah pensiun, namun investasi ini sebaiknya dilakukan saat masa kerja. Investasi dilakukan saat masa kerja dan keuntungannya dinikmati semasa pensiun nanti, begitulah prinsipnya.
Melalui artikel ini anda akan diberitahu bagaimana cara berinvestasi untuk bisa mendapatkan sekian miliar. Tujuan dari didapatkannya sekian miliar ini nanti adalah digunakan untuk masa pensiun. Bisa digunakan untuk hidup sehari-hari, memenuhi kebutuhan anak, kesehatan, atau hal lainnya yang dibutuhkan.
Baca Artikel Sebelumnya: Cara Pensiun Kaya Dengan Uang Miliaran Di Tangan
Daftar Isi
Cara Investasi Setelah Pensiun
Sebagaimana yang telah dijelaskan di bagian pembuka, bahwasannya investasi ini dilakukan sejak masa kerja. Namun jika hal tersebut sudah cukup terlambat, Anda tetap bisa menginvestasikan uang pensiunan. Hal tersebut memang boleh namun yang didapat nanti sepertinya kurang dari 346 miliar.
Lain cerita jika sejak awal bekerja anda telah menginvestasikan beberapa persen gaji bulanan anda untuk investasi. Pasti yang didapat atau digenggam saat pensiun nanti sudah besar nominalnya.
Apa yang didapat saat pensiun nanti adalah uang yang Anda tabung sendiri beserta bunga dari investasi yang dijalankan. Lalu berapakah persentase uang yang sebaiknya ditabung untuk investasi setiap bulannya? Berbagai sumber menyatakan persentase nominal yang sebaiknya ditabungkan setiap bulan adalah 10% dari gaji bulanan. Namun apabila Anda bisa menabung lebih dari 10% maka lebih baik dan lebih banyak yang akan didapat.
Atau mungkin saja 10% dari gaji bulanan adalah hal besar bagi Anda dan terasa sulit untuk ditabung. Jika demikian tetap tidak masalah, maka sebaiknya persentase minimal yang harus ditabung adalah 5% dari gaji bulanan.
Baca Juga : Yuk Mengenal P2P Lending Beserta Cara Kerjanya Secara Lengkap!
Pilihan Investasi Untuk Masa Pensiun
Setelah mengetahui prinsip cara investasi setelah pensiun, maka selanjutnya harus bisa dipilih investasi jenis apa yang paling pas untuk Anda. Saat membicarakan investasi untuk pensiun biasanya orang akan membicarakan investasi jangka panjang. Padahal ada pun juga tetap boleh-boleh saja menjalankan investasi jangka pendek.
Baca Juga : 5 Cara Mempersiapkan Dana Pensiun Sejak Dini
Investasi jangka pendek yang dijalankan akan memberikan Anda keuntungan dan uang Anda yang sesungguhnya. Setelah investasi pendek ini berakhir, total uang tersebut kemudian bisa diberikan ke investasi jangka panjang. Bukankah tetap menjadi solusi yang cerdas?
Baca Juga : Strategi Investasi: Saran Terbaik Sebelum Melangkah
Ragam Cara Investasi dan Perbedaan Cirinya
Kali ini akan diberikan beberapa jenis investasi dengan cirinya masing-masing. Informasi tersebut akan disuguhkan dalam bentuk tabel, sehingga Anda bisa lebih mudah membuat pertimbangan untuk memilih yang mana.
Properti | Deposito | Emas | Reksadana | Saham | Cryptocurrency | P2P Lending | Obligasi |
Modal awal tinggi | Modal awal tinggi | Modal awal rendah | Modal awal rendah | Modal awal rendah | Modal awal sedang | Modal awal sedang | Modal awal tinggi |
Likuiditas rendah | Likuiditas tinggi | Likuiditas tinggi | Likuiditas tinggi | Likuiditas variatif | Likuiditas sedang | Likuiditas rendah | Likuiditas sedang |
Keuntungan tinggi | Keuntungan rendah | Keuntungan rendah | Keuntungan variatif | Keuntungan tinggi | Keuntungan tinggi | Keuntungan variatif | Keuntungan rendah |
Resiko tinggi | Resiko rendah | Resiko rendah | Resiko variatif | Resiko tinggi | Resiko tinggi | Resiko variatif | Resiko rendah |
Jangka panjang | Jangka pendek | Jangka panjang | Jangka panjang/pendek | Jangka panjang/pendek | Jangka panjang/pendek | Jangka panjang/pendek | Jangka panjang |
Beberapa pilihan jenis investasi setelah pensiun di atas pasti bisa memudahkan anda dalam mempertimbangkan. Apa saja yang harus dipertimbangkan sudah lengkap di dalam tabel tersebut. Mulai dari jangka panjang atau pendeknya, resiko, keuntungan, likuiditas dan lainnya.
Baca Juga : Faktor Penyebab Perusahaan Bangkrut