Ingin hidup sejahtera di usia muda dan tetap tercukupi hingga tua? Maka mulailah dengan melihat beberapa contoh perencanaan keuangan berikut ini. Apapun profesinya, rasanya hampir setiap orang memiliki impian yang sama seperti di atas, ya?
Agar impian ini dapat terwujud, bekerja keras saja nyatanya tidak cukup, namun harus diimbangi dengan membuat rencana keuangan yang matang. Jika belum tahu cara membuatnya, berikut ini adalah beberapa langkah dan contoh yang bisa dijadikan referensi:
Daftar Isi
Contoh Perencanaan Keuangan Pribadi
Keuangan pribadi adalah istilah yang mencakup pengelolaan uang, tabungan, dan investasi milik individu (satu orang).
Sedangkan rencana keuangan pribadi adalah suatu rencana keuangan milik seseorang untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka pendek dan panjang (merencanakan pensiun, menabung untuk pendidikan anak, dan sebagainya).
Tujuan pribadi tersebut akan berbeda-beda dari satu orang dan orang lainnya, tergantung pada sejumlah hal seperti jumlah pemasukan dan pengeluaran, kebutuhan dan gaya hidup, tujuan dan keinginan masa depan masing-masing, dan cara apa yang digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Tujuan keuangan sendiri dibagi menjadi 3 macam berdasarkan waktunya. Tujuan yang ingin dicapai kurang dari 12 bulan disebut dengan tujuan jangka pendek. Tujuan yang ingin diwujudkan antara 1-5 tahun disebut dengan tujuang jangka menengah.
Sedangkan tujuan yang tenggat waktunya lebih lama, yaitu 5 tahun ke atas, dikenal dengan tujuan jangka panjang. Saat membuat rencana keuangan pribadi, inilah beberapa langkah yang perlu dilakukan secara berurutan:
-
Tetapkan Tujuan Keuangan
Buatlah tujuan keuangan yang spesifik, dapat dicapai, realistis, dan terukur. Misalnya, Mr. X adalah seorang karyawan di sebuah kantor Jakarta Pusat dengan penghasilan kotor per bulan sekitar Rp 3.500.000.
Kebetulan saat ini Mr. X tinggal di sebuah kos, dan memiliki keinginan untuk membeli sebuah apartemen seharga Rp 400.000 dalam jangka waktu maksimal 5 tahun.
Contoh lainnya, seorang mahasiswi bernama Rara yang saat ini masih duduk di semester 1 ingin meringankan beban orang tua, dengan menyiapkan sejumlah dana sendiri untuk mengerjakan tugas akhir nanti (kira-kira 3 tahun lagi).
Berdasarkan sejumlah info dan konsultasi yang dilakukan Rara dengan dosen dan beberapa mahasiswa senior, dibutuhkan dana sekitar Rp 9.000.000 untuk tugas akhir nanti. Dalam contoh kasus ini, maka tujuan keuangan jangka menengah Rara adalah mempersiapkan dana tugas akhir sebanyak Rp 9.000.000.
Selain tujuan utama, kadang seseorang juga memiliki beberapa keinginan lain yang ingin diwujudkan. Gabungkan tujuan utama dan tujuan lain dalam satu tabel seperti contoh berikut (dalam contoh ini adalah kasus Rara tadi):
Tujuan/Keinginan | Biaya yang Dibutuhkan | Jangka Waktu |
---|---|---|
Biaya tugas akhir | Rp 9.000.000 | 3 tahun |
Membeli sepeda motor baru | Rp 15.000.000 | 2 tahun |
Liburan (dalam negeri) | Rp 8.000.000 | 3 tahun |
Total Tujuan Keinginan | Rp 32.000.000 |
-
Cek Keuangan Saat Ini
Pemasukan Rara | Keterangan Pemasukan |
---|---|
Rp 2.100.000 | Uang bulanan dari orang tua |
Rp 900.000 | Gaji kerja part time |
Berdasarkan data-data pada contoh di atas, maka diperoleh hasil bahwa sisa uang yang dimiliki Rara setiap bulan adalah sekitar Rp 700.000. Rumus menghitungnya adalah total pemasukan dikurangi total pengeluaran.
Baca Juga : Perencanaan Keuangan: Definisi, Tujuan, dan Tips Membuatnya
-
Buat Rencana untuk Mencapai Target/Tujuan
Rencana ini bisa berbeda antar individu tergantung pada banyak hal seperti usia, tujuan, selera risiko, jumlah pemasukan dan pengeluaran, dan sebagainya.
Berhubung Rara masih berusia cukup muda, dan belum berani untuk melakukan investasi karena tidak siap juga dengan resikonya, maka Rara memilih tabungan sebagai rencana utama untuk mencapai tujuannya tadi. Berdasarkan data di atas, maka diperoleh hasil seperti berikut:
Keterangan | Jumlah Dana |
---|---|
Sisa uang yang dimiliki setiap bulan | Rp 700.000 |
Total uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan | Rp 32.000.000 |
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan | 3 tahun atau sama dengan 36 bulan |
Jumlah tabungan dalam 3 tahun | Rp 700.000 x 36 bulan = Rp 25.200.000 |
Kesimpulan:
- Rara hanya bisa mengumpulkan Rp 25.200.000 selama 3 tahun, padahal targetnya Rp 32.000.000. Maka selisih keduanya adalah Rp 6.800.000.
- Ada beberapa solusi yang bisa dipilih Rara untuk menutup kekurangan tersebut, seperti mencari pekerjaan tambahan, join bisnis dengan teman, atau lainnya. Jika tak ingin melakukan keduanya, maka Rara harus meminjam Rp 6.800.000 di tahun ketiga nanti, atau mungkin mengurangi tujuannya.
Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga
Keluarga yang dimaksud di sini tidak selalu harus keluarga besar, namun juga bisa keluarga kecil seperti pasangan yang baru menikah dan belum memiliki anak. Berikut contoh ilustrasinya:
Sepasang suami istri berpenghasilan ganda belum memiliki anak dan untuk saat ini tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana dengan biaya sewa bulanan. Suami bekerja di sebuah kantor dan ada pemasukan tambahan dari hasil join bisnis teman.
Sedangkan istri memiliki usaha online yang dikerjakan dari rumah. Usia pernikahan pasangan ini baru 5 bulan dan ingin membuat rencana keuangan untuk mewujudkan impian yaitu memiliki rumah sendiri dalam jangka waktu sekitar 2 tahun, yang harganya sekitar Rp 750.000.000.
- Keduanya memiliki sejumlah aset berupa:
Jenis Aset Nilai Aset Total tabungan di rekening dua orang Rp 50.500.000 1 unit mobil Honda Brio RS tahun 2018 milik suami dan sudah lunas Rp143.000.000 1 unit sepeda motor milik istri Rp 12.000.000 1 unit sepeda milik suami Rp 5.500.000 Investasi emas batangan Rp 25.000.000 - Detail pendapatan dan pengeluaran per bulan untuk dua orang:
Jumlah Pemasukan dan Keterangan Jumlah Pengeluaran dan Keterangan Pemasukan suami dari kantor Rp 6.000.000 Sewa rumah Rp 1.500.000 Pemasukan suami dari bisnis Rp 5.500.000 Listrik Rp 150.000 Pemasukan istri Rp 3.500.000 Kebutuhan dapur Rp 1.500.000 Kebutuhan kamar mandi Rp 200.000 Kebutuhan pribadi istri Rp 400.000 Kebutuhan pribadi suami Rp 500.000 Uang bensin keduanya Rp 800.000 Makan di luar/jajan Rp 2.500.000 Dana darurat Rp 1.500.000 Total: Rp 15.000.000 Total: Rp 9.050.000 Sisa uang setiap bulan: Rp 5.950.000 - Rencana KeuanganPasangan ini sepakat untuk hidup sesuai kebutuhan agar sisa uang setiap bulan tadi bisa sama dan akhirnya dapat ditabung. Maka selama 2 bulan, keduanya berhasil mengumpulkan tabungan sebanyak Rp 142.800.000 (sisa uang per bulan Rp 5.950.000 x 24 bulan).Selain gaji bulanan, suami juga mendapat THR 1 kali dalam setahun sekitar Rp 5.000.000, maka dalam 2 tahun, total THR suami adalah Rp 10.000.000. Belum lagi ditambah dengan tabungan keduanya di awal pernikahan tadi. Maka setelah 2 tahun, total uang yang dimiliki adalah:
Sumber Uang Jumlah Tabungan awal Rp 50.500.000 Tabungan selama 2 tahun Rp 142.800.000 THR 2 tahun Rp 10.000.000 Total Rp 203.300.000 - Rencana Mencapai Tujuan
Sumber Uang Jumlah Total dana yang sudah dikumpulkan Rp 203.300.000 Jual mobil Rp143.000.000 Jual emas Rp 25.000.000 Total Akhir Rp 371.300.000
Kesimpulan:
Pasangan ini memutuskan untuk mengambil KPR dengan uang muka Rp 371.300.000, dan sisanya (yaitu Rp 378.700.000) akan dicicil. Meski tidak berhasil membeli cash, namun DP sebanyak ini akan mengurangi jumlah angsuran per bulan dan jangka waktu pembayaran menjadi lebih singkat.
Sangat penting bagi setiap orang, baik yang sudah menikah ataupun belum, untuk membuat perencanaan keuangan yang matang. Tentunya agar memiliki kondisi keuangan yang sehat di masa sekarang dan memiliki kehidupan yang lebih baik atau bahkan sejahtera di masa mendatang.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Perencanaan Usaha: Komponen, Manfaat dan Cara Membuat Perencanaan Usaha