Growth ratio merupakan salah satu indikator apakah suatu perusahaan bisa berkembang dengan pesat atau tidak. Apabila rasio pertumbuhannya cukup tinggi, bisa disimpulkan jika perkembangan sudah berjalan dengan sangat sempurna.
Sebaliknya, apabila nilai dari rasio itu mengalami penurunan seiring dengan berjalannya waktu, berarti ada yang salah. Kemungkinan ada kesalahan pada kebijakan atau hal lainnya yang menyebabkan perusahaan tidak berkembang sama sekali.
Artikel ini akan membahas beberapa hal terkait dengan growth ratio. Pembahasan akan mencakup seputar pengertian hingga rumus beserta proses mencarinya secara langsung.
Daftar Isi
Pengertian Rasio Pertumbuhan
Growth ratio adalah salah satu rasio yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya suatu pertumbuhan. Normalnya cara ini digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan dari suatu perusahaan dari tahun ke tahun.
Selain itu, juga bisa digunakan untuk melihat adanya suatu pertumbuhan negara meskipun harus menggunakan rumus pertumbuhan ekonomi yang berkompleks. Namun, secara umum konsepnya sama yaitu membandingkan tahun sekarang dan tahun sebelumnya.
Apabila pertumbuhan mengalami peningkatan maka rasionya akan berada pada angka positif. Sementara itu apabila mengalami penurunan maka akan terjadi penurunan angka dari tahun sebelumnya atau angkanya menjadi negatif.
Memahami rasio pertumbuhan ini sangat penting untuk mengetahui apakah usaha yang sedang dilakukan sudah berjalan dengan lancar atau tidak. Apabila tidak berjalan dengan lancar maka harus segera diperbaiki sistemnya.
Jenis Rasio Pertumbuhan
Setelah mengetahui pengertian dari growth ratio, ada baiknya untuk mengetahui beberapa jenis dari rasio pertumbuhan yang biasanya digunakan oleh perusahaan.
1. Pertumbuhan Penjualan
Jenis rasio pertumbuhan yang pertama adalah pertumbuhan pada penjualan. Ini bisa dilihat dari seberapa besar omset yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau usaha dalam jangka waktu tertentu semisal 1 tahun.
Apabila ada pertumbuhan rasio yang cukup tinggi dari tahun ke tahun maka bisa dikatakan jika pertumbuhannya cukup signifikan. Sebaliknya apabila pertumbuhan itu justru mengalami perlambatan maka bisa dikatakan omsetnya.
2. Pertumbuhan Laba
Selain adanya kenaikan pada omset ataupun penjualan yang didapatkan, pertumbuhan pada laba juga harus diperhatikan. Karena semakin tinggi growth ratio yang dimiliki oleh laba, keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan akan meningkat.
Sebaliknya apabila rasionya mengalami penurunan maka bisa dikatakan perusahaan tidak mendapatkan untung. Kalaupun mendapatkan untung biasanya jumlahnya tidak akan terlalu banyak.
3. Pertumbuhan Pendapatan Saham
Rasio pertumbuhan selanjutnya juga bisa dilihat dari perkembangan yang ada pada pasar saham. Apabila kinerja dari perusahaan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu maka nilai atau harga dari saham itu juga akan meningkat.
Biasanya dalam satu tahun akan terlihat seberapa besar peningkatan dari harga saham tersebut. Apabila performanya sangat tinggi, maka harganya akan terus meningkat sehingga rasionya akan terus bertambah dari waktu ke waktu.
4. Pertumbuhan Bagi Hasil
Selain harga saham, satu hal lagi yang harus dilihat rasio perkembangannya adalah bagi hasil ataupun dividen. Apabila suatu perusahaan memiliki nilai bagi hasil yang cukup tinggi maka bisa dianggap mengalami kesuksesan.
Bagi hasil yang cukup tinggi akan sebanding dengan laba bersih yang nantinya akan didapatkan. Setelah itu, pemegang saham akan mendapatkan bagi hasil itu sesuai dengan lembar saham yang mereka miliki.
Fungsi Growth Ratio
Terdapat beberapa fungsi mengapa nilai dari pertumbuhan ini harus dihitung secara berkala. Berikut beberapa fungsi selengkapnya yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha.
1. Melihat Kinerja Perusahaan secara Menyeluruh
Pertumbuhan rasio digunakan untuk melihat kinerja dari perusahaan secara menyeluruh. Apabila suatu perusahaan sudah menjalankan aktivitasnya dengan baik maka rasio pertumbuhannya akan mengalami peningkatan.
Sebaliknya, apabila perusahaan tidak bisa menjalankan semuanya secara maksimal akan mengalami penurunan. Itulah kenapa, suatu perusahaan selalu mempertimbangkan berbagai jenis aspek agar pertumbuhannya terus melesat.
2. Dipakai untuk Dasar Mengambil Keputusan
Biasanya rasio pertumbuhan ini dipakai untuk mengambil suatu keputusan. Keputusan ini akan diambil untuk menyelamatkan suatu perusahaan atau bisa mengembangkan perusahaan agar berkembang lebih baik lagi.
Karena terkadang suatu perusahaan bisa berjalan dengan baik atau justru mengalami kemunduran. Jadi, berbagai keputusan harus benar-benar dilakukan agar perusahaan terus berkembang dan tidak mengalami bangkrut.
Pengambilan keputusan ini biasanya akan dilakukan dalam rapat direksi yang dihadiri oleh banyak pihak. Salah satu dasarnya adalah rasio yang dimiliki khususnya pada keuntungan dan juga hutang yang dimiliki.
3. Membandingkan Kinerja
Dengan melihat hasil pertumbuhan ini maka bisa dibandingkan satu perusahaan dengan yang lain. Dilihat dari nilai yang dimiliki serta pertumbuhannya bisa dilihat apakah suatu perusahaan sudah berjalan dengan baik atau tidak.
Biasanya dengan membandingkan perusahaan ini, orang lain bisa mengetahui apakah saham yang dimiliki cukup bonafit atau tidak. Apabila perusahaan memiliki kinerja yang sangat baik tentu peluang untuk berinvestasi di sini apa tinggi.
Rumus Growth Ratio
Ada dua buah rumus growth ratio yang paling sering sekali digunakan. Pertama adalah rumus untuk menghitung rasio per tahun dan ada juga untuk menghitung rumus dalam jangka waktu beberapa tahun
1. Rumus Tahunan
Rumus pertama yang biasanya sering digunakan adalah rumus untuk membandingkan tahun pertama dengan tahun selanjutnya. Intinya untuk melihat perbedaan dalam satu tahun dan membandingkan pertumbuhannya.
Rumus growth ratio bisa disimak di bawah ini.
(Nilai Tahun Ini – Nilai Tahun Lalu) / Nilai Tahun Lalu x 100%.
Rumus di atas kemungkinan besar juga bisa digunakan untuk rumus pertumbuhan ekonomi. Namun, kemungkinan besar akan lebih kompleks karena akan mencakup banyak.
2. Rumus Beberapa Tahun
Selanjutnya adalah untuk menghitung rumus pertumbuhan dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan apakah dalam beberapa tahun atau bisa sampai lebih dari 10 tahun.
Rumus yang bisa digunakan untuk melakukan penghitungan CAGR (Compound annual growth rate) ini bisa disimak berikut.
CAGR = (Nilai Akhir/Nilai Awal) (1/jumlah tahun) – 1
Karena rumus perhitungannya sedikit rumit disarankan untuk sedikit berhati-hati. Biasanya nilainya tidak akan terlalu besar apalagi jika melihat pertumbuhan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Cara Menghitung Growth Ratio
Untuk melakukan proses penghitungan bisa mengikuti beberapa cara di bawah ini. Penghitungan bisa disesuaikan dengan jenis rumus yang akan dipakai.
1. Periode Tahunan
Suatu perusahaan memiliki penjualan sekitar 5 miliar pada tahun pertama. Pada tahun kedua penjualannya meningkat menjadi 7,5 miliar. Dari data ini bisa dilihat terjadi peningkatan yang rasionya bisa dicari dengan cara ini.
Rasio = (7,5-5)/5 x 100% = 50%
2. Periode Beberapa Tahun
Suatu perusahaan memiliki nilai penjualan sekitar 10 miliar pada tahun pertama. Pada tahun ketiga nilai dari penjualan yang dimiliki sekitar 37 miliar. Kira-kira berapa nilai dari rasio yang akan didapatkan?
Rasio = (37/10)⅓ -1 = 54%
Berarti rasio perkembangannya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam jangka waktu kurang lebih 2 tahun. Ini menandakan jika suatu perusahaan sudah menjalankan fungsinya dengan baik.
Growth ratio merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan apakah perusahaan sudah bisa berkembang dengan baik atau tidak. Apabila nilainya terus-menerus menurun, berarti harus segera diperbaiki dengan mengganti kebijakan.