Tokocrypto dan Indodax merupakan dua platform trading crypto terbesar dan terpopuler di Indonesia saat ini. Tokocrypto vs Indodax tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
Jika Anda masih bingung dengan dua platform ini, maka simak ulasan di bawah ini sampai selesai agar bisa memahami dengan baik. Jika nantinya Anda telah memahami kriteria antar keduanya, maka bisa lanjut memilih platform mana yang cocok bagi pemula.
Daftar Isi
7 Aspek Penting yang Membedakan Tokocrypto vs Indodax
Ketika Anda memilih platform jual-beli crypto, besaran biaya transaksi, penarikan dan likuiditas merupakan beberapa aspek utama yang kerap kali diperhatikan.
Namun, terlepas dari biaya-biaya tersebut, penting juga untuk Anda pertimbangkan mengenai fitur atau layanan yang tersedia, legalitas dan ketentuan deposit. Berikut ialah beberapa aspek penting yang membedakan Indodax vs Tokocrypto:
Likuiditas atau Volume Transaksi
Sebagian besar trader menilai bahwa likuiditas atau volume transaksi merupakan salah satu aspek yang paling penting untuk dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan likuiditas dapat berpengaruh dalam kelancaran transaksi jual beli crypto.
Volume transaksi nantinya akan memudahkan aktivitas jual beli yang dilakukan oleh trader, baik itu dalam jumlah kecil ataupun besar. Berikut adalah perbedaan Tokocrypto vs Indodax dari aspek likuiditasnya.
- Tokcrypto hadir dengan pair BTC/BIDR dalam kisaran Rp. 8 Miliar setiap harinya. Platform ini dinilai memiliki likuiditas yang relatif sedang dengan BTC/USDT yang fleksibel atau bisa mengikuti harga pasar global.
- Indodax menawarkan pair IDR dengan volume transaksi terbesar di Indonesia disertai pasangan-pasangan altcoin lain yang memiliki volume transaksi lebih kecil.
2. Tampilan Aplikasi
Sebagai platform trading aset, kedua aplikasi ini telah memiliki desain khusus agar para trader lebih mudah untuk bertransaksi. Keduanya sama-sama memiliki fitur aplikasi seperti orderbook, chart, recent dan masih banyak lagi.
Berikut ialah masing-masing kriteria yang dimiliki:
- Tokocrypto memiliki tampilan aplikasi yang mudah untuk dipahami dan lebih responsif. Pergerakan harga lebih cepat dimuat sehingga limit order akan tampak lebih meyakinkan. Meski begitu, aplikasi ini memperlihatkan lebih banyak pasangan USDT.
- Indodax memiliki tampilan aplikasi yang dinilai masih harus ditingkatkan dan diperbaiki lagi. Tampilan perubahan harga cukup lambat sehingga trader akan sedikit kesulitan dalam menggunakan limit order.
Meski demikian, aplikasi Indodax telah dilengkapi dengan tampilan website yang lebih intuitif yang telah dilengkapi dengan chatroom.
3. Legalitas Perusahaan
Aspek kedua yang bisa dijadikan sebagai indikator pembeda Tokocrypto vs Indodax ialah legalitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Kedua platform ini, baik Tokocrypto ataupun Indodax telah terdaftar secara resmi dalam Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan (BAPPEBTI).
Dengan begitu, pengguna pemula tidak perlu khawatir karena operasional kedua perusahaan ini telah memiliki izin secara resmi di Indonesia.
Dalam hal ini, perizinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak diperlukan lagi layaknya platform finansial lainnya, mengingat aset crypto berada di bawah naungan BAPPEBTI.
Fitur Layanan dan Aplikasi
Jika dilihat dari fitur layanan dan aplikasi, Tokocrypto dinilai lebih unggul dibandingkan Indodax karena mereka mendapatkan dukungan dari Binance Cloud.
Namun, Indodax juga hadir dengan kelebihan lain yang bisa menutupi kekurangannya jika dibandingkan Tokocrypto.
- Tokocrypto hadir dengan tawaran crypto yang lebih banyak dilengkapi fitur yang beragam seperti TKO Lock, OCO, Task harian ataupun konversi saldo menjadi TKO.
- Indodax memiliki kelebihan tersendiri yakni 140 lebih aset BIDR yang nantinya bisa memudahkan trader ketika menggunakan FIAT BIDR.
5. Ketetapan Deposit
Setiap platform tentunya memiliki ketetapan tersendiri terkait dengan deposit, baik itu jumlah minimal ataupun metode pembayaran yang dilakukan.
Biasanya, jika pembayaran yang dilakukan menggunakan bank lokal maka pengguna bisa terbebas dari biaya deposit.
Berbeda ketika melakukan pembayaran deposit menggunakan dompet digital yang biasanya akan dikenai pajak dari minimarket atau merchant yang digunakan. Berikut adalah perbedaan Tokocrypto vs Indodax:
- Tokocrypto menetapkan jumlah deposit awal minimal Rp. 50.000 yang bisa dilakukan dengan metode pembayaran transfer Bank Mandiri, Bank Permata dan Gopay.
- Indodax menetapkan besaran deposit awal minimal Rp. 10.000 yang bisa dilakukan melalui Virtual Account BCA, BNI, Mandiri, Sinarmas ataupun Maybank.
Selain itu, pengguna juga bisa top up saldo deposit melalui Alfamart ataupun beberapa e-money seperti Shopeepay, Dana, Linkaja ataupun OVO.
6. Ketentuan dan Besaran Biaya Transaksi
Ketentuan dan besaran biaya transaksi Tokocrypto vs Indodax juga termasuk indikator yang penting untuk dipertimbangkan.
Dalam hal ini, biaya transaksi berarti sebagai fee yang dikenakan kepada pengguna ketika ingin melakukan transaksi, baik itu membeli ataupun menjual.
Selain fee Tokocrypto vs Indodax, terdapat pula ketetapan minimal yang bisa dilakukan ketika bertransaksi. Berikut ialah perbedaan antara keduanya:
- Tokocrypto menetapkan biaya transaksi sebesar 0,1% kepada market limit ataupun market taker. Adapun minimal transaksi yang bisa dijalankan untuk pair IDR/BIDR adalah sebesar Rp. 20.000. sedangkan untuk transaksi USDT dikenakan ketetapan minimal sebesar 10 USDT.
- Sementara Indodax tidak menetapkan biaya transaksi dalam market limit, tetapi menetapkan biaya sebesar 0,3% untuk market taker dengan minimal transaksi untuk pair IDR sebesar Rp. 10.000 dan pair USDT sebesar 1 USDT.
Dari ketetapan kedua biaya transaksi Tokocrypto vs Indodax di atas, bisa disimpulkan bahwa Indodax lebih ramah bagi pemula dibandingkan Tokocrypto.
Dengan ketetapan nominal yang rendah, maka trader ataupun investor yang memiliki modal terbatas bisa mencobanya. Sama halnya dengan pengguna awal yang masih enggan atau ragu untuk mengeluarkan banyak modal dalam aset crypto.
7. Ketentuan dan Besaran Biaya Penarikan Dana
Selain besaran biaya transaksi, pengguna juga harus memperhatikan besaran biaya penarikan dana yang ditetapkan oleh masing-masing platform.
- Indodax menetapkan jumlah minimal penarikan yang lebih kecil dibandingkan Tokocrypto yakni senilai Rp. 100.000. Selanjutnya mengenai besaran biaya penarikan, Indodax menetapkan biaya sebesar Rp. 25.000 untuk transaksi di bawah Rp. 100 juta dan Rp. 100.000 untuk transaksi di atas Rp. 100 juta.
- Tokocrypto menetapkan minimal penarikan untuk satu kali withdraw sebesar Rp. 500.000 dengan biaya penarikan flat yakni sebesar Rp 5.500.
Meski Tokocrypto memiliki minimal penarikan yang cukup banyak, namun biaya penarikan yang dikenakan dalam berbagai jumlah tetaplah sama yakni Rp. 5.500.
Selain ke-7 aspek utama di atas, pengguna juga bisa mempertimbangkan beberapa aspek lain pendukung aplikasi seperti fitur live chat dan email yang nantinya bisa mempermudah dalam penggunaannya ataupun ketika ingin melakukan transaksi jual beli.
Demikianlah informasi mengenai perbedaan Tokocrypto vs Indodax yang bisa dipahami sekaligus dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum membelinya. Pastikan semua ketetapan yang berlaku telah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial yang dimiliki.
Jangan sampai nantinya menyesal di kemudian hari akibat tidak memahami dengan baik terkait ketetapan yang berlaku dalam masing-masing platform.
*NB : Ini hanya merupakan edukasi, bukan ajakan untuk membeli satu produk investasi, pembaca diminta mempertimbangkan sendiri keputusan pembelian. Atur pundi tidak bertanggungjawab atas kerugian yg mungkin timbul.